Diterbitkan Apr 05 2022

Trust Issue and Boundary in a Relationship

3 minute read

<!--StartFragment-->

cuitan trust issue Tangmo Nida

Menetapkan batasan adalah jawaban singkatnya. 

Hah? Menetapkan batasan gimana maksudnya?

Disclaimer dulu, batasan dalam psikologi biasa disebut boundary atau boundaries, yaaa

<!--EndFragment--> <!--StartFragment-->

APA ITU BOUNDARY?

Menurut Positive Psychology, boundary adalah batas atau ruang antara kamu dan orang lain atau tempat yang jelas di mana kamu memulai dan orang lain mengakhiri. Tujuan mengapa ini dilakukan, ya karena menetapkan batas yang sehat akan melindungi dan merawat diri kamu dengan baik. Mark Manson juga menegaskan bahwa Healthy Personal Boundaries merupakan sebuah tanggung jawab atas tindakan dan emosi diri kamu sendiri dan TIDAK bertanggung jawab atas tindakan atau emosi orang lain.

Menetapkan boundaries dapat menciptakan kepercayaan dan membangun hubungan yang lebih sehat. Ketika kamu mengetahui secara jelas tentang batasan diri, orang lain akan memahami dan menghormati boundaries-mu dan tahu apa yang kamu setujui dan tidak walaupun beberapa diantaranya ada yang tidak menyukaimu. Tetapi yang terpenting, kamu tidak diterima begitu saja oleh orang-orang disekitarmu, seperti keluarga, sahabat atau kolega.

INGAT: Orang-orang yang tidak menghormati boundaries-mu adalah orang yang sebenarnya tidak kamu inginkan dalam hidup. So, don't force them to enter your immediate environment!

Apa tujuan healthy boundaries?

Healthy Boundaries juga dapat membantumu:

  • Untuk membangun harga diri yang lebih tinggi
  • Untuk memperjelas siapa diri kamu, apa yang keinginanmu, value serta belief-mu
  • Untuk meningkatkan kesehatan mental dan emotional well-beingmu 
  • Untuk mengurangi kelelahan
  • Untuk mengembangkan kemandirian

“Lalu, kalau udah menetapkan batasan diri, aku harus gimana?”

Nah, setelah menetapkan batasan diri, mulai bangun kepercayaan pelan-pelan. Memang benar terkadang percaya dengan orang lain justru mengakibatkan keburukan di masa depan kita. Tapi, inget nggak kalau pas SD kita sempat diajarkan tentang makhluk sosial?

Ada yang masih inget, apa itu makhluk sosial?

Bener banget!

Jadi, menurut Maisarah dan Nuraini (2019), manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena pada diri manusia ada dorongan untuk beinteraksi dengan orang lain. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial, manusia menjalankan peranannya dengan mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya yang tidak terlepas dari kepercayaan. Oleh karena itu, membangun kepercayaan tetap penting walaupun tidak 100% kepercayaan akan menghasilkan kebaikan. 

<!--StartFragment-->

Apa jadinya, bila kita tidak membangun kepercayaan?

<!--StartFragment-->

Lack of Intimacy

Kecilnya kepercayaan dalam suatu hubungan, cenderung akan menurunkan keintiman suatu hubungan. Contohnya, ketika partner-mu berbohong, kamu akan cenderung menjauhkan diri dari mereka, bukan? 

Negativity

Ketika kamu merasa dirugikan oleh orang lain, pasti hal itu akan membuatmu marah bahkan menarik diri dari mereka. Kemarahan dan penarikan diri itulah yang menghambat koneksi dan kedekatan antara kamu dengan orang tersebut.

Insecurity

Kurangnya kepercayaan biasanya menyebabkan rasa insecure atau tidak aman dalam hubungan. Misalnya, terus-menerus meminta kabar terkait kondisi pekerjaan kepada partner kerja justru membuat mereka tak nyaman.

Depression dan Anxiety

Jika kamu hanya menaruh sedikit kepercayaan dalam hubungan dengan temanmu dengan terus-menerus mempertanyakan apakah dia berbohong atau tidak, hal ini akan mengakibatkan rasa cemas yang berlebihan hingga depresi. Pada akhirnya, yang rugi malah diri kamu sendiri.

Trouble Concentrating

Kurangnya kepercayaan dapat menurunkan konsentrasi, apalagi jika kamu terus-menerus khawatir dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya dipikirkan, dirasakan, atau dilakukan orang lain.

Distress

Tidak bisa mempercayai orang lain justru akan menyebabkan kamu mengalami tekanan mental, emosional, dan fisik, termasuk pengkhianatan, trauma, dan disregulasi emosional.

Loneliness

Jika kamu tidak bisa mempercayai orang terdekat dalam hidupmu, kamu pasti akan mengalami perasaan kesepian dan keterasingan.

Hhmm…setelah tahu akibat enggan membangun kepercayaan, menurut kalian penting nggak sih membangun kepercayaan?

<!--EndFragment--> <!--EndFragment--> <!--StartFragment--> <!--EndFragment--> <!--StartFragment-->

Referensi

Gupta, Sanjana. (2021, December 27). How to Build Trust in a Relationship. verrywell mind.

https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-mindfulness-practicing-mindfulness

exercises/?_ga=2.227613661.1775696215.1573761139-250852419.1573761139

Maisarah, A., & Nurani, F. (2019). Peran Kebudayaan Betawi sebagai Makhluk Sosial terhadap Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi dan Globaliasi. Jurnal Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, 2.

Manson, Mark. Mark Manson.

https://markmanson.net/boundaries

Selva, Joaquin. (2022, February 04). How to Set Healthy Boundaries: 10 Examples + PDF Worksheets. Positive Psychology. https://positivepsychology.com/great-self-care-setting-healthy-boundaries/

<!--EndFragment-->